Diky ansor rosadi. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 2. PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
A. Pengindraan Jauh (Indraja)
1. Pengertian pengindraan jauh
a. Lillesand dan Kiefer (1979): ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala yang dikaji.
b. Lindgren (1985): berbagai teknik yang dikembangkan oleh perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khususnya berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
2. Komponen Indraja
Komponen-komponen dalam indraja terdiri atas:
a. sumber tenaga
b. atmosfer
c. objek
d. sensor
e. wahana
f. perolehan data
g. penggunaan data
3. Citra
Citra indraja adalah gambaran objek atau gejala hasil rekaman sensor elektronok. Citra meilputi semua gambaran visual hasil pengindraan jauh sehingga foto udara termasuk citra, tetapi tidak semua citra berupa foto udara.
4. Interpretasi Citra
Interpretasi citra adalah upaya pengenalan indentitas (ciri-ciri) suatu objek atau gejala yang tergambar pada citra. Terdapat Sembilan unsur interpretasi citra:
a. rona dan warna
b. bentuk
c. ukuran
d. tekstur
e. pola
f.tinggi
g. bayangan
h. situs
i. asosiasi
Guna melakukan interpretasi secara ilmiah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, maka interpretasi dapat dilakukan berdasarkan enam komponen, yaitu data acuan, kunci interpretasi citra, penaganan data, pengamatan stereoskopis, metode pengkajian, dan penerapan konsep multi.

B. Sistem Informasi Geografis (SIG)
1. Pengertian SIG
a. Bernhardsen (1992): SIG adalah sistem computer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi
b. Aronaff (1989): SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja computer yang dapat memasukkan, mengelola, dan memanipulasi data serta memberikan uraian.
c. Liden (1987): SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis, dan penayangan data secara spasial yang terkait dengan muka bumi.
d. Burrogh (1985): SIG adalah sekumpulan alat yang canggih untuk mengumpulkan kembali dengan segera, mentransformasi dan menyajikan data spasial dari bumi.
e. Dangermond (1982): SIG adalah suatu alat manajemen data geografi yang mempunyai atribut pokok, yaitu deskripsi dan atribut lokasi.
2. Unsur Pokok SIG
Tiga unsur pokok SIG yaitu sistem, informasi, dan geografis.
a. Sistem dapat dianggap sebaai hal-hal yang saling berkaitan dan atau saling mempengaruhi dalam memproses beberapa hal untuk satu tujuan.
b. Informasi yang dimaksud adalah informasi tentang bumi (geosfer) dengan segala yang ada
c. Geografis berhubungan dengan data-data yang diinformasikan, yaitu data yang berhubungan dengan skala geografi dalam sistem koordinat tertentu di permukaan bumi.
 Lembaran peta merupakan sumber data yang sangat penting bagi SIG. Kegiatan yang penting dalam SIG adalah melakukan tumpang susun (overlay) terhadap beberapa peta, terutama peta tematik untuk menghasilkan informasi baru yang lebih menyeluruh.
 SIG terdiri atas empat subsistem pokok, yaitu masukan (data input), penyajian (data output), penyimpanan (data management), serta data pengolahan dan pengkajian (data manipulation and analysis).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: