BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Berikut
ini adalah pola hubungan interaksi social yang bersifat assosiatif.
a.
Kerja sama
Adalah
bergabungnya orang-perorangan atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
bersama. Menurut Charles H.Cooley , kerja sama akan terjadi jika orang
menyadari bahwa mereka mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap
diri sendiri untuk memenuhi kepentingannya yang sama melalui kerja sama ,
kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi.
- Berdasarkan pelaksanaan, bentuk kerja sama dapat dibedakan menjadi lima yaitu sebagai berikut :
1.
Bargaining , merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang
dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh , bargaining antara Indonesia
, Jepang , dan korea selatan dalam pertukaran komoditas bahan baku industry
dengan hasil-hasil produksi dua Negara tersebut.
2.
Kooptasi , merupakan suatu proses penerimaan unsure-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu
cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas
organisasi yang bersangkutan.
3.
Koalisi , merupakan kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang
sama. Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi untuk sementara
waktu. Hal ini di sebabkan karena dua buah organisasi atau lebih kemungkinan
mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dan yang lainnya.
4.
Joint venture , meruapakan kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu
dengan system bagi hasil.
5.
Kerukunan , mencakup gotong royong dan tolong menolong. Gootng royong merupakan
bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia pada umumnya.
Menurut
Kinball Young dan Raymond W.Mack , istilah akomodasi di gunakan dalam dua
pengertian , yaitu sebagai berikut :
1.
Menunjuk pada suatu keadaan , yaitu suatu usaha menciptakan keseimbanagn dalam
interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia yang berkaitan dengan
pelaksanaan norma social dan nilai social yang berlaku di dalam masyarakat.
2.
Menunjuk pada suatu proses , yaitu suatu usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentanagn agar tercapai kestabilan kembali.
- Akomodasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya yaitu :
1.
Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau sekelompok manusia
sebagai akibat perbedaan paham
2.
Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3.
Untuk menciptakan kerja sama di antara kelompok social yang hidupnay terpisah
akibat perbedaan factor kebudayaan dan social psikologis
4.
Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang terpisah.
- Sebagai suatu proses , akomodasi mempunyai beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :
1.
Coercion , merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di laksanakan karena
adanya paksaan.
2.
Kompromi , dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya , agar tercapai suatu penyelesaian bersama , terhadap perselisihan
yang ada.
3.
Arbitrase , merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan jalan meminta bantuan
pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang
kedudukannya lebih tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai.
4.
Mediasi , merupakan suatu cara menyelesaikan konflik menyerupai aebritase
dengan jalan , meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bertindak sebagai
penasihat tanpa mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan,
5.
Konsiliasi , merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan – keinginan pihak
yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama.
6.
Toleransi , merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal
dalam wujud saling menghargai , saling menghormati , dan tidak saling curiga.
7.
Stalemate , bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat konflik
karena kekuatannya seimbang , kemudian terhenti pada suatu titik tertentu untuk
tidak melakukan pertentangan.
8.
Ajudikasi , merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.
c.
Asimilasi
Merupakan
suatu proses social yang di tandai dengan adanya usaha untuk mengurangi
perbedaan yang terdapat di anatara individu atau kelompok dan usaha untuk
mempertinggi kesatuan tidak , sikap , serta proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
- Proses asimilasi dapat terhambat karena factor-faktor sebagai berikut :
1.
Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu , misalnya golongan minoritas
2.
Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang sedang dihadapi
3.
Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang sedang di hadapi.
Perasaan ini timbul karena sering timbul prasangka-prasangka terhadap
kebudayaan lain.
4.
Munculnya sikap etnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan kelompoknyansendiri
di anggap lebih unggul daripada kebudayaan golongan lain.
5.
Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok sifatnya.
6.
Adanya perasaan yang tertanam kuat bahwa seseorang terikat pada kelompok dan
kebudayaan kelompoknya sendiri
7.
Apabila golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan yang berkuasa yang
menyebabkan timbulnya kebencian dari golongan minoritas terhadap golongan
mayoritas walaupun sebelumnya proses asimilasi antara mereka sudah terjalin.
d.
Akulturasi .
Mmenurut
Koentjaraningrat akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing , sehingga
unsure-unsur kebudayaan asing itu lambat laun di terima dan di olah ke dalam
kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
0 komentar:
Posting Komentar