Diky ansor rosadi. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA

  • MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Definisi manusia sebagai mahluk individu sangat mengarah pada karakterisktik khas yang di miliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya dengan mahluk yang lain .  karakter khas yang miliki setiap individu yakni meliputi fisik , kepribadian , yaitu sifat yang khas yang di miliki seseorang .
Sebagai mahluk individu , manusia mempunyai keinginan, kebutuhan , kebiasaan , cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kontak social yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama , sedangkan yang bersifat negative mengarah pada suatu pertentangan bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi social.
Interaksi social yang terjadi di antara manusia dapat berupa kerja sama , persaingan , akomodasi dan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai mahluk individu , manusia juga disebut sebagai mahluk social yang berarti manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain , atau dengan kata lain manusia tak kan bisa hidup tanpa bantuan orang lain dengan demikian kita senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan hidup ini. Kemudian interaksi ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON POLITICON.
Istilah terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di dasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi , mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama.  Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok.
  • Menurut Smelser , factor determinan dari perilaku kolektif manusia adalah :
  1. Kesesuaian structural yaitu stuktur social masyarakat dapat menjadi factor penunjang atau penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia , dalam kenyataannya masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit melahirkan perilaku berkelompok di bandingkan dengan masyarakat modern.
  2. Ketegangan structural  yaitu pencabutan hak dan kekhawatiran akan hilangnya sesuatu sebagai penyebab timbulnya perilaku berkelompok manusia , perasaan adanya ketidakadilan  mendorong banyak orang untuk melakukan tindakan ekstrim , kelas social bawah , kelompok minoritas tertekan , kelompok yang hasil jerih payahnya terancam , serta kelompok social atas yang khawatir akan kehilangan hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara sruktural berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif.
  3. Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif manusia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: